Di suatu padang rumput dekat rawa nan hijau, hiduplah sebuah
kerajaan katak. Deretan rumah katak dan jalan-jalan tertata rapih bak kota
metropolitan. Anak-anak katak bermain riang di alun-alun desa yang juga
merupakan alun-alun kerajaan. Kumpulan katak dewasa ramai bertransaksi serangga, makanan
pokok mereka, atau hanya sekedar jalan-jalan di pusat keramaiandesa itu.
Berbeda dengan yang lain, seekor katak kecil terlihat asyik
memainkan gendang yang terbuat dari bunga tebu di atas sebuah pohon di
alun-alun. Bukan sekedar nada biasa yang ia mainkan tapi nada RnB yang belum
ngehits di kalangan pemuda katak.
Katak kecil yang satu ini terlihat lebih asyik bersenandung di atas pohon
daripada bermain petak umpet bersama teman-temannya di bawah.
Sampai akhirnya keributan penduduk memaksa senandungnya berhenti,
“Hai, minggir, raja mau lewat !” seekor katak tua berteriak diantara
diantara keramaian alun-alun.
“Dasar mengganggu saja.” Keluh katak kecil turun dari pohon beranjak
pulang.
TPLAK TPLAK TPLAK suara kereta kencana kerajaan yang ditarik seekor
tikus melintasi kerumunan dan tentunya juga katak kecil.
Dia menaruh pandangannya kearah kereta, Wow ! Seorang putri yang
cantik jelita seperti dalam cerita-cerita khayalan. Putri katak lewat tanpa
menghiraukan siapapun apalagi katak kecil. Putri katak pergi membawa harapan
kosong katak kecil jauh, jauh bagai bumi ke langit.
“Begitulah keluarga kerajaan, abangan*,
tapi kapan ya aku bisa ketemu putri katak lagi, haha ngimpi kamu !” pikir
katak kecil sembari masuk ke rumahnya.
íéî
Alunan musik khas anak muda terdengar cool dari pinggir desa, tepatnya di bawah beberapa pohon yang
membentuk ruangan yang tepat untuk di jadikan basecamp.
Terlihat katak kecil yang sekarang sudah tumbuh menjadi katak ramaja
masih dengan gendang andalannya sedang latihan bersama grup musiknya. Yups,
grup musik yang sudah “agak” terkenal di desa itu. Terkenal dengan nada RnB
yang mungkin satu-satunya grup musik RnB di kerajaan itu. Personilnya cuma
hanya orang, eorang vokalis, pemukul gendang, gitaris, dan pemain saksofon.
“Hei gan, ada kabar bagus!” Agak berteriak sang vokalis lari ke
basecamp.
“Kita ada job di kerajaan
ntar malam.” Sambung vokalis.
“Haa, ntar malem, serius ?” Semuanya kaget.
“Nih undangannya.” Daun berisi undangan dari kerajaan membuat
semuanya bungkam.
“Baguslah untuk meningkatkan pamor” katak biasa akhirnya angkat
bicara.
Akhirnya impian katak biasa
untuk bertemu putri katak akan segera terwujud dalam beberapa jam kedepan.
íéî
My prize possesion, one and only
Adore ya, girl I want ya
The one I can’t live without
That’s yaou, that’s you

The one that makes me crazy
Of all the girls I’ve ever known
It’s you .. it’s you
My favorite,
my favorite
My favorite girl, my favorite girl.
Lagu itu menutup
penampilan mereka di pesta yang mereka sendiri tak tahu pesta apa itu.
Dikala
istirahat, katak biasa memakan serangga yang di hidangkan dengan lidah panjangnya.
Tiba-tiba putri
katak menghampirinya dan menegurnya,
“Kenapa kamu
tidak makan dengan tanganmu?”
Makan langsung
dengan lidah adalah budaya tidak sopan di kalangan katak terpelajar.
“Justru karena
itu aku ingin bertanya, kenapa harus pake tangan?” katak biasa balik bertanya.
“Itu sopan
santun.” Jawab putri sopan, mencerminkan pendidikannya.
“Di jalan aku
bebas melakukan apapun tanpa ada banyak aturan, ribet harus pake ini itu segala.”
“Hm.. dengan
peraturan hidup kita menjadi lebih teratur dan terarah, bukan untuk menyusahkan.”
‘Ya begitulah.
Putri, boleh aku bertanya, kenapa dalam kerajaan harus ada kasta? Itu sangatlah
tidak adil.” Katak biasa mulai menyodorkan tema baru.
“Aku juga merasa begitu, aku tidak setuju adanya kasta, tapi
bagaimana lagi?”
“Aku ingin semua orang hidup tanpa kasta, sama
rata, tapi aku bukanlah siapa-siapa.”
“Ya, itu sebuah
keadilan sosial.” Sambung putri katak memberikan senyum manisnya ke katak
biasa.
Pembicaraan
malam itu sangatlah hangat, katak biasa tidak pernah mengira, bahkan bermimpi
bisa ngobrol, sharing bersama putri katak. Sampai akhirnya ending-nya pun terjadi.
“PUTRI !!!”
Sebuah suara dengan oktaf tinggi tiba-tiba datang dari ruang depan.
“Iya sebentar!
Aku harus pergi, makasih, kapan-kapan sambung lagi ya.”
Kalimat yang terakhir
ini membuat katak biasa serasa terbang menuju rasi bintang paling manis. Hanya
ada putri katak dan katak biasa kala itu, tiada seorang pun mengganggu mereka
kecuali yang memanggil putri katak tadi.
íéî
Hari demi hari berlalu setelah malam tak terlupakan
itu. Putri katak sering mengirim surat ke katak biasa lewat abdi dalem
kepercayaannya tentu saja kerajaan tidak ada yang tahu. Hubungan pertemanan
mereka hanya sekedar surat menyurat. Ya, mereka berdua terhalang jarak dan
kasta.
Sampai pada suatu hari katak biasa memberanikan
diri menulis dalam sebuah surat untuk putri katak,
Sebenarnya
aku punya rasa sama putri,
Karena
putri telah mengajari, dan mengubahku.
Katak
biasa
Tak berselang lama balasan yang di nanti pun
datang,
Aku juga
sayang kamu
Putri
Katak biasa merasa senang dengan balasan itu, tapi
dia belum tahu apa yang akan terjadi.
íéî
RnB telah menggemparkan masyarakat, meski hanya
konser kecil-kecilan di alun-alun. Layaknya band-band terkini, tiap anggota
mempunyai girl freind atau yang lebih
familiar dengan istilah pacar. Hampir setiap konser di acara mereka di temani cem-ceman mereka.
Hanya katak biasa seorang yang tidak seperti
mereka, cintanya masih di istana katak nan tinggi, yang susah direalisasikan.
Terkadang muncul rasa iri dengan temannya. Sudah banya katak cantik yang
mendekatinya, tapi hatinya sudah berada di kerajaan katak untuk putri katak
seorang. Dia sudah terlanjur mencintai putri katak.
Katak biasa hanya bisa merenung di atas teratai
ditengah danau memainkan gendang kesayangannya.
Beautiful
girl, all over the world
I
couldn’t be casing but my time would be wasted
Coz they
got nothing on you baby
They
might say hey, and I might say hey
But you
shouldn’t worry about what the say
Coz they
got nothing on you baby
Nothing
on you.
Katak biasa tidak bisa menghapus rasa cintanya,
tapi hanya bisa merindukan bulan. Terlebih putri kadak sudah sudah menyatakan
cintanya, itu bagaikan memikul seribu candi dan membawanya melewati gurun pasir
yang amat panas.
Sekarang katak biasa sudah tahu bagaimana akibat
perbuatannya itu, bagai paradoks cinta diantara kasta kerajaan dan rakyat
biasa.
No comments:
Post a Comment